Orinet. Powered by Blogger.
Tag:

Peran Internet Bagi Pendidikan Anak

Ajarlah anak-anak kamu budi bicara yang baik dan didiklah mereka.

Sebelum memperkenalkan komputer kepada anak, orangtua maupun guru seharusnya dapat memahami perkembangan pemahaman anak, dimana pada usia 0 -2 tahun anak mendapatkan pemahamannya dari penginderaannya. Kemudian usia 2 - 7 tahun anak mulai belajar menggunakan bahasa, angka dan simbol-simbol tertentu.

Pada usia 7 - 12 tahun anak mulai dapat berpikir logis, terutama yang berhubungan dengan obyek yang tampak langsung olehnya. Yang saat ini perlu menjadi perhatian bagi orangtua maupun guru adalah bagaimana cara memperkenalkan komputer kepada anak.

Hal yang perlu dicoba adalah dengan program-program aplikasi (software) yang bersifat “Edutainment” yaitu perpaduan antara education (pendidikan) dan entertainment (hiburan). Selain itu program (software) aplikasi “Edutainment” tersebut mempunyai kemampuan menumbuhkembangkan kreatifitas dan imajinasi anak serta melatih saraf motorik anak.

Contohnya program permainan kombinasi benda, menyusun benda atau gambar (Puzzle) serta program berhitung dan software-software lain yang didukung perangkat multimedia. Selain program aplikasi (software), dunia internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, misalnya surat menyurat (E-mail), berbincang (chatting), mengambil dan menyimpan informasi (download).

Untuk perkembangan pendidikan selanjutnya teknologi “Teleconference” (Konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh) dirasakan sudah pantas di coba dan dikembangkan, karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis. Pengawasan dalam penggunaan komputerpun harus lebih ketat, namun tanpa melampaui batas-batas kewajaran.

Coba untuk membeli software yang bisa menghambat situs-situs porno, kekerasan, pendidikan menyimpang dan situs lainnya yang dapat merusak kepribadian anak. Ajarkan anak kita untuk menjadi anak yang mandiri, sabar, jujur, ikhlas, berani, bertanggung jawab, kreatif, kuat dan berbudi pekerti luhur.

Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah tetapi pada kedua-duanya ada kebaikan. Peliharalah perkara-perkara yang dapat memberi manfaat, mintalah pertolongan kepada Allah, Jangan menyerah kepada perasaan buntu (kalah), dan jika kamu terkena sesuatu tidak baik janganlah berkata: Kalaulah saya sudah buat begitu ia menjadi begini, tetapi katakanlah; Allah telah mentakdirkan dan apa yang Dia kehendaki telah pun terlaksana. Sesungguhnya “kalau” membuka pintu syaitan. (Riwayat Muslim)

sumber : http://cepiar.wordpress.com