Orinet. Powered by Blogger.
Tag:

perkembangan fiber optic

Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya. source : wikipedia
 
Perkembangan fiber optic di indonesia
Teknologi fiber optic telah berkembang pesat di indonesia karena tuntutan pemakaian internet yang terus bertambah tiap tahunnya, sedangkan teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu kedepan adalah fiber optic, tidak menutup kemungkinan nantinya jalur komunikasi yang semula menggunakan teknologi kawat tembaga akan tergeser di gantikan dengan fiber optic.
 
Beberapa kelebihan yang di miliki fiber optic adalah mampu menampung kapasitas yang besar dalam jarak yang cukup jauh, sedangkan teknologi kawat tembaga terbatas dengan jarak dan kapasitas. sedangkan jalur komunikasi dengan menggunakan gelombang radio sudah semakin padat dan banyak kelemahannya.
 
Fiber optic memiliki kualitas yang lebih bagus dan lebih stabil di banding teknologi yang lainnya, semula jaringan yang terbuat dari tembaga telah digantikan dengan kabel fiber optik guna memenuhi kuota konsumsi pelanggan. tapi sayang teknologi ini masih terbentur dengan biaya pembangunan infrastruktur yang masih mahal, dan hanya operator besar yang mampu menyediakan fasilitas sampai kepelanggan.

Mungkin dalam dua puluh tahun kedepan kabel fiber optic telah menggantikan kawat tembaga seutuhnya karena kawat tembaga hanya mampu menampung kapasitas yang kecil seiring peningkatan kebutuhan bisnis yang semakin besar.